Apakah anda pernah mendengar istilah “palasik” ? Mungkin bagi masyarakat minang hal ini bukanlah sesuatu yang asing karena semua masyarakat di sana sudah mengetahui apa itu palasik. Ya, menurut cerita turun temurun di minangkabau, palasik adalah seseorang yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi dan ia gemar menghisap darah anak-anak, balita bahkan janin yang masih ada didalam kandungan ibu-ibu.
Biasanya ilmu palasik dapat diturunkan pada anggota keluarga lainya, misalnya apabila leluhur atau orang tua mereka mempunyai ilmu ini maka keturunan merekapun bisa mewarisi ilmu palasik. Namun tidak semua anggota keluarga yang bisa mewarisi ilmu palasik karena ada beberapa ritual khusus yang harus mereka jalani dan jika berhasil melewati syarat-syarat tersebut maka mereka bisa mewarisi ilmu palasik dari orang tuanya.
Palasik ini sendiri ada 3 spesialisasi yaitu :
1. Jenis yang pertama adalah spesialis ibu-ibu hamil
Jenis ini biasanya akan mengincar para ibu-ibu yang sedang hamil dengan cara memakan bayi atau janin yang masih ada didalam kandungan sehingga ketika bayi dilahirkan maka akan langsung meninggal karena ubun-ubunnya telah hilang. Itulah mengapa ibu-ibu yang hamil harus sangat berhati-hati di minangkabau agar tidak kecolongan oleh palasik.
2. Jenis yang kedua adalah spesialis bayi dan balita
Untuk jenis yang kedua ini cenderung menyerang anak bayi atau balita yang sudah dilahirkan. Cara palasik menyerang dengan menghisab darah si anak bayi tersebut sehingga bayi anda yang awalnya sehat akan cenderung menjadi sakit-sakitan bahkan bisa meninggal dunia apabila tidak segera diobati.
3. Jenis yang ketiga adalah spesialis pemakan bayi yang sudah dikubur
Palasik jenis ini hanya memakan korban yang telah meninggal saja. Namun selain 3 spesialisasi diatas ada juga istilah palasik kuduang, dimana seseorang yang mempunyai ilmu hitam palasik ini akan memutus kepalanya hingga terpisah dari badan dan kemudian terbang gentayangan mencari bayi untuk dimakan.
Bayi yang terkena palasik biasanya akan mengalami panas tinggi, kejang-kejang, muntah, diare yang berkepanjangan dan mata selalu mengeluarkan kotoran. Namun tidak semua palasik bersifat jahat tetapi ada juga yang baik dan membantu mengobati siapa saja yang terkena palasik. Untuk catatan, apabila seseorang terkena palasik maka harus sesegera mungkin cepat diobati karena kalau tidak bisa menyebabkan kematian.
Untuk menangkal palasik ini biasanya para ibu-ibu hamil di minangkabau selalu mengantongi penangkal atau jimat dari kain yang berisi cengkeh, kunyit, merica hitam, pinang sinawal, bawang putih, dan buah pala. Penangkal ini dibungkus dan diletakan didalam baju atau diikatkan pada pinggang atau leher sibayi agar aman dari serang palasik.
Itulah sepenggal cerita mengenai palasik yang keberadaanya masih menjadi misteri karena belum ada orang yang benar-benar bisa membuktikan kebenaran cerita ini. Namun bagi masyarakat minangkabau palasik merupakan sudah menjadi bagian dari kekayaan mitos sekaligus mistis yang masih dipercaya hingga sampai saat ini.
Biasanya ilmu palasik dapat diturunkan pada anggota keluarga lainya, misalnya apabila leluhur atau orang tua mereka mempunyai ilmu ini maka keturunan merekapun bisa mewarisi ilmu palasik. Namun tidak semua anggota keluarga yang bisa mewarisi ilmu palasik karena ada beberapa ritual khusus yang harus mereka jalani dan jika berhasil melewati syarat-syarat tersebut maka mereka bisa mewarisi ilmu palasik dari orang tuanya.
Palasik ini sendiri ada 3 spesialisasi yaitu :
1. Jenis yang pertama adalah spesialis ibu-ibu hamil
Jenis ini biasanya akan mengincar para ibu-ibu yang sedang hamil dengan cara memakan bayi atau janin yang masih ada didalam kandungan sehingga ketika bayi dilahirkan maka akan langsung meninggal karena ubun-ubunnya telah hilang. Itulah mengapa ibu-ibu yang hamil harus sangat berhati-hati di minangkabau agar tidak kecolongan oleh palasik.
2. Jenis yang kedua adalah spesialis bayi dan balita
Untuk jenis yang kedua ini cenderung menyerang anak bayi atau balita yang sudah dilahirkan. Cara palasik menyerang dengan menghisab darah si anak bayi tersebut sehingga bayi anda yang awalnya sehat akan cenderung menjadi sakit-sakitan bahkan bisa meninggal dunia apabila tidak segera diobati.
3. Jenis yang ketiga adalah spesialis pemakan bayi yang sudah dikubur
Palasik jenis ini hanya memakan korban yang telah meninggal saja. Namun selain 3 spesialisasi diatas ada juga istilah palasik kuduang, dimana seseorang yang mempunyai ilmu hitam palasik ini akan memutus kepalanya hingga terpisah dari badan dan kemudian terbang gentayangan mencari bayi untuk dimakan.
Bayi yang terkena palasik biasanya akan mengalami panas tinggi, kejang-kejang, muntah, diare yang berkepanjangan dan mata selalu mengeluarkan kotoran. Namun tidak semua palasik bersifat jahat tetapi ada juga yang baik dan membantu mengobati siapa saja yang terkena palasik. Untuk catatan, apabila seseorang terkena palasik maka harus sesegera mungkin cepat diobati karena kalau tidak bisa menyebabkan kematian.
Untuk menangkal palasik ini biasanya para ibu-ibu hamil di minangkabau selalu mengantongi penangkal atau jimat dari kain yang berisi cengkeh, kunyit, merica hitam, pinang sinawal, bawang putih, dan buah pala. Penangkal ini dibungkus dan diletakan didalam baju atau diikatkan pada pinggang atau leher sibayi agar aman dari serang palasik.
Itulah sepenggal cerita mengenai palasik yang keberadaanya masih menjadi misteri karena belum ada orang yang benar-benar bisa membuktikan kebenaran cerita ini. Namun bagi masyarakat minangkabau palasik merupakan sudah menjadi bagian dari kekayaan mitos sekaligus mistis yang masih dipercaya hingga sampai saat ini.
Loading...